Barcelona punya cerita tersendiri dalam hidup seorang Jose Mourinho. Tapi, cerita yang banyak ditinggalkan El Barca, bagi The Special One adalah cerita pahit.
"Kenapa?
Kenapa Ovrebo, Busacca, Frisk, Stark? Ini sama di setiap semifinal.
Kita berbicara soal tim yang fantastis saat ini. Kenapa Chelsea tidak
ke final? Kenapa Inter diselamatkan keajaiban? Tidak tahu apakah ini
kekuatan dari UEFA atau UNICEF?. Aku tidak mengerti," keluh Mourinho
usai Real Madrid dibekuk Barca 0-2, Kamis (28/4/2011) dinihari WIB.
Tak
perlu dipertanyakan apa yang menyebabkan Mourinho berkomentar seperti
itu. Pria asal Portugal itu mengaku kecewa dengan kepemimpinan Wolfgang
Stark dalam laga semifinal I Liga Champions tersebut. Yang terjadi
berikutnya, ia malah melontarkan kalimat super sinis.
Mourinho menantang Josep Guardiola untuk memenangi Liga Champions tanpa skandal. Kalimat inilah yang kemudian membuat Barca gerah dan berniat melaporkan eks manajer Chelsea itu ke UEFA.
Jika
melihat ke belakang, Mourinho memang banyak punya cerita tak
menyenangkan dengan Barca, dan semuanya berhubungan dengan
wasit--seperti keluhan yang dikeluarkannya. Manajer berusia 48 tahun
itu tak puas dengan performa nama-nama yang disebutkannya lantaran
menilai mereka lebih berat ke Barca.
Musim lalu, Mourinho
mengeluarkan protes terhadap wasit Frank De Bleeckere ketika Inter
Milan bertemu dengan Barca di semifinal leg II Liga Champions.
Penyebabnya, wasit asal belgia itu mengeluarkan kartu merah untuk
Thiago Motta. Barca menang 1-0 dalam laga itu, namun Inter maju ke
final.
Mundur lebih ke belakang, pada 2005, ia pernah berseteru
dengan Anders Frisk ketika masih menangani Chelsea. Penyebabnya, Frisk
memberikan kartu merah kepada Didier Drogba. Ia juga secara terbuka
menduga Frisk berbicara dengan manajer Barca ketika itu, Frank
Rijkaard, ketika jeda.
Kasus Frisk ini kemudian berkembang
buruk. Wasit asal Swedia itu mengaku, dirinya dan keluarganya
mendapatkan ancaman pembunuhan. Imbasnya, Frisk memutuskan untuk
pensiun.
Untuk kasus Tom Henning Ovrebo pada 2009, Mourinho sebenarnya sudah tak menangani Chelsea lagi. Tapi, lawan The Blues ketika itu adalah Barcelona. Dan inilah alasan mengapa Mourinho memasukkan namanya sebagai contoh.
Ovrebo
dinilai merugikan Chelsea dalam laga semifinal leg kedua di Stamford
Bridge, di mana Barca akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di
injury time dan lolos ke final. Seusai laga Drogba terlihat mengamuk,
bahkan samai menghampiri Ovrebo dan berteriak ke depan kamera televisi.
Deretan
ketidaksukaan terhadap Barca itu juga yang membuat Mourinho disinyalir
menerima tawaran Madrid untuk melatih. Padahal Barca bukanlah klub yang
asing untuknya.
Ingat, Mourinho pernah bekerja sebagai asisten
manajer di Camp Nou untuk dua manajer berbeda. Yang pertama adalah
Bobby Robson dan yang kedua adalah Louis van Gaal. fase ketika bersama
Robson itulah yang kemudian disebut-sebut menjadi fase penting dalam
karir manajerialnya. Mourinho disebut-sebut banyak belajar kepada
manajer asal Inggris tersebut.
Kamis, 28 April 2011
Jose Mourinho & Cerita Pahitnya dengan Barcelona
00.59
Dejavu conet ( MAULIA R REKER )
0 komentar:
Posting Komentar