Anda dapat memanfaatkan Flash Disk sebagai anti virus dengan menggunakan beberapa tools antivirus yang bisa di jalankan melalui flash disk, misalnya AntivirX, ClamWin, dan Mx One.
bukan maksud saya mau mempromosikan atau membangga-banggakan, tapi disini saya lebih memilih Mx One
Mesut Ozil
Mesut Ozil
Perkembangan sepakbola di era modern menggerus beberapa sektor yang dahulu begitu lekat dalam permainan olah kulit bundar, salah satunya adalah posisi nomor sepuluh. Di masa lampau, seorang playmaker biasanya mendapat keleluasaan dari pelatihnya untuk 'memamerkan' skill di lapangan.
Namun, sejak diciptakannya bola ultraringan, aset terpenting bagi pemain di pos tersebut, yaitu umpan terobosan, jarang lagi terlihat. Pasalnya, kebanyakan pemain jadi sulit mengukur umpan terobosannya secara konsisten. Tapi kasus tersebut tak berlaku bagi Mesut Ozil.
Cara mengunciCD rom atau DvD Drive dengan CD rom lock
Drive CD atau DVD Rom merupakan salah satu komponen penting dari sebuah desktop PC atau notebook. Tanpa perangkat tersebut kita tidak bisa memutar kepingan CD, kepingan DVD, membuka dokumen menginstall program dan aktifitas lainnya. Namun, jika anda menggunakan komputer tersebut bersama dengan yang lain, terutama di rumah, setiap orang yang menggunakan komputer cenderung mengeksplorasinya secara berlebihan. Tanpa sepengetahuan anda, mereka bisa menggunakannya untuk melakukan burning ke kepingan CD atau DVD secara berlebihan.
This is featured post 4 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 5 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Rosa masih memandang-mandang dirinya sendiri di depan sebuah
cermin antik. Cermin peninggalan neneknya. Sebuah cermin bergaya klasik dari
kayu berukir dan disepuh warna emas. Ketika Rosa masih kanak-kanak, ia sering
berkaca di depannya sambil menirukan kata-kata dalam legenda Putri Salju.
"Mirror mirror on the wall.. Siapakah yang tercantik
didunia ini?"
Namun sayang, jawaban yang ia harapkan tak pernah
didapatkannya. Cermin itu selalu diam membisu. Yang ia dapatkan hanya pantulan
wajah wanita, ya wajah Rosa sendiri yang terlihat murung.
Makin lama ia memandang cermin itu, makin jauh pikirannya
membayangkan Abi Kakak iparnya. Ada perasaan gundah kala ia mengingat Kakak
iparnya itu. Berkali-kali ia merenungkan apa yang dikatakan Abi kepadanya.
"Ros, aku mencintaimu melebihi siapapun didunia
ini."
Pagi-pagi sebelum berangkat kerja, Rosa telah berdandan
dengan cantik dan rapi. Perasaannya makin tidak menentu ketika wajahnya
terpantul pada cermin antiknya. Ada perasaan bersalah ketika ia memandang
cermin tersebut. Perasaan seorang wanita yang mengerti bagaimana sakitnya
apabila cintanya diduakan. Tapi rasa sukanya kepada Abi, mengalahkan
kepekaannya sebagai seorang perempuan. Pagi itu di depan cermin antiknya,
tekadnya sudah bulat. Dia akan menerima ajakan Abi untuk makan siang di
restaurant.
Siang yang sangat terik, sebagian pekerja kantoran
meluangkan waktu istirahatnya dengan makan siang di dalam dan di luar ruang
kerjanya. Orang-orang terlihat bagaikan sekawanan semut berjalan bergerombol
keluar dari gedung kantor tempat Rosa bekerja. Rosa tampak dalam kerumunan
orang-orang tersebut. Sebuah mobil sedan berwarna hitam keluaran terbaru
menjemputnya tepat pada luar gerbang kantornya. Sedetik kemudian Rosa telah
berada di dalam mobil mewah tersebut.
"Kamu cantik sekali, Ros.."
"Terima kasih Mas.." Rosa menyahut pelan.
Keheningan menyelimuti keduanya. Tidak ada kata-kata yang
muncul diantara mereka. Hanya suara deru mobil lamat-lamat terdengar dan suara
musik R&B yang dikecilkan keluar dari audio mobil tersebut.
"Kita makan dimana Mas."
Akhirnya Rosa membuka kekakuan diantara mereka. Abi hanya
menoleh ke arahnya dan menempelkan telunjuknya pada bibir Rosa.
"Rahasia.."
Mobil mewah tersebut berbelok arah menuju hotel bintang lima
di kota yang sangat sibuk. Antrean kendaraan membuat mobil itu berjalan dengan
perlahan-lahan. Seorang petugas parkir mempersilahkan mobil itu menepi di
tempat yang kosong. Rupanya Abi sangat dikenal di tempat tersebut. Terdengar
sapaan ramah dari petugas parkir itu.
"Mas tahu apa kesenanganmu Ros.." Abi menggandeng
tangan Rosa sambil berjalan menuju restaurant Perancis yang ada di dalam hotel
bintang lima tersebut.
"Ah.. Mas ingat rupanya masakan favoritku.." Rosa
tersenyum manja kepada Abi.
"Ya, Ros, Mas masih ingat sewaktu kamu pulang dari
Perancis, apa yang kamu minta kepada kakakmu."
"Kak, aku mau makan masakan perancis..?" Gelak
tawa keduanya terdengar, bagaikan sepasang kekasih dimabuk asmara.
Hanya beberapa orang penduduk lokal yang terlihat makan di
dalam restauran Perancis tersebut. Kebanyakan orang-orang asing, wisatawan atau
pekerja asing yang tinggal di Indonesia makan di sini. Tatatan interior
restaurant tersebut sangat kental dengan aroma Perancis. Bau masakan dan hidangan
Perancis yang mempesona membangkitkan gairah makan.
"Mau coba wine lagi Ros.."
"Mas mau buat aku mabuk ya.." Rosa tertawa manja
sambil mencubit lengan Abi.
Keduanya tampak menikmati makan siang mereka. Bunyi denting
sendok beradu dengan piring sesekali terdengar. Alunan musik klasik dari sound
system di restaurant tersebut membuat suasana menjadi nyaman dan romantis.
"Ros, Mas kalau dengar musik begini jadi ngantuk
nih.." Abi tersenyum penuh arti kepada Rosa.
"Terus mau diapain, Mas mau bobok dibangku ini?"
Rosa tertawa memperlihatkan gigi putihnya tersusun rapi.
"Kamu nggak malu, kalau Mas tidur di sini.."
"Nggak, paling Rosa tinggalin Mas di sini.."
"Benar.. Nggak malu.." Abi mengambil posisi
layaknya orang akan tidur di tempat tidur.
"Mas! Jangan ngaco.."
"Kalau nggak boleh tidur di sini, di kamar hotel ini
aja ya.."
"Tahu nih.. Mas seperti kena obat tidur bawaannya
ngantuk berat." Abi berkata demikian dengan maksud tertentu.
Rosa yang merasa kasihan kepada Abi, mempersilahkan Abi untuk
mencari kamar di hotel tersebut. Dalam hatinya, Rosa juga mengetahui keinginan
Abi. Abi ingin membawanya menikmati suasana yang lebih dari sekedar makan
siang. Sebenarnya kata hatinya sangat bertentangan dengan keinginanannya. Tapi
lagi-lagi cintanya yang begitu besar kepada Abi mengalahkan kata hatinya.
Suasana kamar hotel bintang lima terkesan sangat mewah.
Tempat tidur yang menawan dengan ditutupi sprei satin berwarna putih,
memberikan kesan yang elegan. Pencahayaan yang diatur sedemikian rupa membuat
suasana kamar menjadi romantis. Ada rasa kerinduan yang sangat di dalam hati
Rosa. Kerinduan yang begitu dalam akan sentuhan laki-laki dewasa. Kini
kenyataannya akan segera terwujud. Abi, Kakak iparnya akan memberikan sentuhan
yang sudah lama ia rindukan. Sebersit keraguan berkecamuk dalam dirinya.
Akankah dia korban harga diri dan penghianatan cinta kepada Kakak kandungnya
sendiri. Yang tidak lain adalah istri Abi.
"Ros.. Mas sayang kamu."
Lamunan Rosa segera buyar. Dia hanya membiarkan bibir Abi melumat
bibirnya. Ada rasa ketegangan pada dirinya. Ada suatu rasa penghianatan dan
nista pada dirinya. Semuanya berkecamuk, mengaduk-ngaduk isi pikirannya. Abi
rupanya mengetahui isi pikirannya. Dilepasnya ciumannya dan membiarkan
pandangan mata Rosa mengarah kepadanya.
"Mas tahu.. Ini salah, tapi perasaan Mas kepadamu tidak
dapat Mas sembunyikan lagi.."
"Stop! Mas.."
Dengan tiba-tiba Rosa melumat bibir Abi. Lumatan birahi yang
menggebu-gebu. Lumatan bibir seorang perempuan berumur tiga puluh dua tahun
yang telah bersuami. Keduanya sadar dalam melakukan perselingkuhan ini.
"Ah.." Desahan birahi keluar dari mulur Rosa, saat
lehernya yang jenjang dicium. Napasnya naik dan turun ketika tangan Abi merogoh
masuk ke dalam belahan blaser yang masih dia kenakan. Tangan Abi yang halus
meraba sekujur perutnya yang rata.
"Perut kamu seperti perut seorang gadis, Ros.."
Pujian Abi membuat Rosa serasa di awang-awang. Belum pernah suaminya mengatakan
hal demikian kepadanya. Abi sangat sensitif dan memperhatikannya.
Bibir keduanya melumat dengan liar. Lidah Rosa menjulur ke
dalam rongga mulut Abi, mengadu lidah keduanya seolah menjadi satu. Kedua
tangan Abi melepaskan seluruh pakaian yang dikenakan oleh Rosa. Buah dadanya
yang besar ditopang oleh BH berenda berwarna hitam.
"Kamu sangat sexy.. Sayang.."
Abi sangat pandai memuji. Seluruh pujiannya membuat Rosa
terpikat dan membuat birahinya makin bertambah besar. Pikirannya sudah bulat
akan memberikan seluruh tubuhnya kepada Abi.
Tangan Rosa pun mulai bergerak melepaskan kemeja tangan
panjang yang masih dikenakan Abi. Dada Abi yang bidang dirabanya dengan kedua
tangannya yang putih mulus. Jari-jari tangan Rosa bermain-main diantara belahan
dada Abi. Dengan gerakan yang lembut Rosa mencium dada Abi yang bidang. Bibir
dan lidahnya menjilati seluruh permukaan dada dan perutnya. Abi hanya
memejamkan matanya. Sesekali mulutnya mendesah menahan geli dan hasrat yang
membara. Terlihat dia sangat menikmati permainan Rosa.
Tangan Rosa membuka resleting celana panjang Abi. Kontol Abi
yang sudah menegang sejak tadi, segera mencuat keluar menghirup aroma birahi
yang ditebarkan Rosa. Rosa terpekik melihat kontol Abi yang begitu besar dan
panjang. Urat-urat kontol Abi terlihat kekar dengan dihiasi tahi lalat kecil.
Menandakan pemiliknya memang jagoan dalam hal bersetubuh.
Dengan kedua tangannya, Rosa memegang batang kontol Abi,
bagaikan memegang benda yang begitu berat. Kedua tangannya meremas dengan gemas
batang kontol Abi. Mulut Rosa yang tipis mengulum ujung kontol Abi. Abi
menggelinjang kegelian. Giginya yang putih menggigit dengan lembut, kemudian
mengulum bagaikan seorang gadis kecil menikmati gula-gula. Abi makin bernafsu.
"Ah.. terus sayang.. Hisap yang kuat.. Ah.."
Rosa tidak menjawab erangan Abi, mulutnya makin asyik
mengulum, memasukkan dan mengeluarkan batang kontol Abi. Kedua tangannya
memegang pantat Abi. Masuk.. Keluar.. Masuk.. Keluar begitu berulang-ulang
sehingga urat-urat kontol Abi makin terlihat menegang, seolah-olah seluruh
cairan dalam batang kontolnya akan segera meledak.
"Ros.. Mas mau keluaar.. Sayang.."
"Keluarin Mas, jangan ditahan.."
Rosa kembali memasukkan kontol Abi ke dalam mulutnya.
Tangannya merasakan sperma yang ada dalam batang kontol Abi akan segera tumpah.
Crot.. Sperma Abi keluar dan masuk ke dalam mulut Rosa. Sebagian dapat
ditelanya, selebihnya sperma Abi berceceran di karpet. Abi terlihat sangat
puas. Diciumnya rambut Rosa yang hitam legam.
"Rosa ke kamar mandi dulu ya Mas.."
Abi hanya menganggukkan kepalanya dan menuju tempat tidur.
Bunyi gemericik air terdengar dari dalam kamar mandi. Rosa menyikat giginya
dengan pasta gigi yang tersedia di sana. Tangannya meraba vaginanya yang basah
oleh birahinya yang belum terpuaskan.
"Wow.. Kamu benar-benar sexy, sayang.."
Mata Abi tidak berkedip melihat tubuh Rosa tanpa sehelai
benang pun menuju tempat tidur. Dengan tubuh polos putih bersih dan rambut yang
panjangnya sepunggung, membuat Rosa sangat seksi dan membangkitkan gairah sex
laki-laki. Dia naik dari ujung tempat tidur. Merangkat mendekati wajah Abi.
Keduanya berciuman kembali. Lumatan bibir keduanya seakan tak kan pernah usai.
Seakan bibir keduanya ingin selalu bersatu selamanya. Abi meremas kedua
payudara Rosa yang besar dan kenyal. Tangannya memegang dari bawah payudara Rosa,
kemudian meremasnya dengan sangat lembut. Rosa terpekik kegelian dan melepaskan
ciumannya.
Abi kemudian melumat payudara Rosa. Putingnya yang kemerahan
dihisapnya dengan sangat rakus, bagaikan seorang bayi yang kelaparan. Sedotan
mulut Abi menimbulkan bunyi-bunyian yang khas. Srup.. Sruup..
Mata Rosa hanya terpejam dan merintih menahan geli.
Vaginanya kembali berkedut-kedut, menandakan cairan birahinya akan keluar.
"Mas.. Hisap bawahku.. Sayang.."
Abi merosot kebawah menuju lubang vagina Rosa. Mulutnya
menciumin klitoris Rosa yang menonjol keluar. Lidahnya menusuk-nusuk ke dalam
celah-celah bibir vagina Rosa. Abi merasakan cairan keluar dari dalam vagina
Rosa. Mulutnya makin keras menyedot klitoris Rosa.
"Ah.. Ah.. Aku.. Keluaar.. Mas.." Rosa menjerit
kenikmatan.
Badannya terlentang membuat payudaranya yang besar dan
kenyal mendongak ke depan. Bulu-bulu kemaluannya yang di cukur rapi, membuat
Abi sangat bergairah. Abi menciumi Rosa dengan sangat bernafsu. Mereka bergumul
dengan semangat berapi-api. Bunyi decik tempat tidur beradu dengan suara-suara
musik yang keluar dari televisi. Tubuh mereka bergumul menindih satu sama
lainnya. Sprei tempat tidur yang tadinya tertata dengan rapi, terlihat
berantakan. Bed cover berserakan di bawah tempat tidur.
"Ah.." Rosa menjerit nikmat, ketika kontol Abi
yang besar menerobos liang vaginanya. Ada sedikit hambatan saat kontol Abi yang
besar masuk ke dalam lubang vagina Rosa. Vagina Rosa kecil dan sempit. Abi
merasakan batang kontolnya sangat sesak di dalam lubang vagina Rosa.
Sret.. Sret.. Blep.. Blep..
"Ros.. Vagina kamu enak sekali sayang.." Abi
kembali memuji Rosa. Kontolnya terus memompa ke dalam vagina Rosa. Cengkeraman
lubang vagina Rosa mulai mengendur, membuat kontol Abi leluasa masuk dan
keluar. Mata Rosa hanya terpejam merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kontol
Abi sangat besar, membuat birahinya cepat keluar. Otaknya mulai merasakan akan
terjadi tumpahan dari dalam dinding cairan birahinya. Gesekan kontol Abi yang
terus menerus, membuat pertahanannya cepat rapuh. Urat-urat cairan dalam
vaginanya berkedut-kedut menandakan orgasmenya akan segera keluar.
"Ah.. Ah.. Oh.. Mas.. Rosa mau keeluaar.. Ooh.."
Erangan panjang Rosa membuat Abi makin bernafsu memompa.
Blep.. Blep.. Blep..
Sedetik kemudian sperma Abi pun menyemprot masuk ke dalam
vagina Rosa.
"Aah.." Abi merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Napasnya naik dan turun. Kontolnya berkedut-kedut menetaskan cairan sperma.
Rosa tersenyum puas dan sesekali badannya mengelinjang, saat kontol Abi makin
masuk ke dalam vaginanya.
"Ih.. Mas.. Geli sekali sayang.." Rosa memandang
wajah Abi dan mengelusnya dengan lembut. Abi mencium bibirnya seraya memuji
kenikmatan yang telah diberikan Rosa kepadanya. Mereka saling berciuman dan
tidur berpelukan hingga sore hari.
Malam itu Rosa terlihat sedikit gusar. Sesekali
dipandanginya cermin antik yang memantulkan wajahnya. Suaminya tergolek
ditempat tidur, badannya sangat kelelahan setelah seharian bekerja di kantor.
Rosa melirik suaminya. Ada perasaan iba kala melihat wajah suaminya yang tanpa
dosa.
Jantungnya berdegup kencang, ketika dilihatnya sesosok muka
memantul dari cermin antiknya. Wajah seorang wanita yang sangat ia kenal. Wajah
yang hampir mirip dengan wajahnya. Ya, wajah seorang perempuan yang tidak lain
adalah wajah kakaknya sendiri. Wajah istri Abi!
Tiba-tiba, tangan Rosa mencari benda yang ada di depan meja
antiknya. Dia melemparkan benda tersebut ke arah cermin antik. Brak!